Taman Nasional Tanjung Puting telah menjadi simbol diplomasi konservasi Indonesia di tingkat global karena keberhasilannya menjaga populasi orangutan Kalimantan. Kawasan ini sering dikunjungi peneliti dan lembaga internasional seperti WWF dan UNESCO untuk mempelajari pengelolaan konservasi tropis yang efektif. Dukungan dari dunia internasional memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki komitmen tinggi terhadap perlindungan keanekaragaman hayati.

Selain menjadi pusat penelitian, Tanjung Puting juga menjadi lokasi kolaborasi lintas negara dalam konservasi satwa terancam punah. Kerja sama dengan lembaga internasional membantu dalam pertukaran data genetika, teknologi pemantauan, serta peningkatan kapasitas petugas lapangan. Diplomasi ini menunjukkan bahwa konservasi bukan hanya tanggung jawab nasional tetapi bagian dari misi global untuk menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Peran Tanjung Puting dalam diplomasi lingkungan turut memperkuat citra positif Indonesia di dunia internasional. Melalui kegiatan seperti konferensi, program magang, dan publikasi ilmiah, nilai-nilai konservasi disebarkan kepada komunitas global. Upaya ini menciptakan jejaring kerja yang saling mendukung antara ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga masa depan bumi yang lestari.